Warung Jumbo Surabaya merupakan satu dari sekian ragam kuliner di Surabaya. Menu Timur Tengah terdengar familier di telinga, ketika bulan Ramadan tiba. Olahan yang sebagian besar berbahan daging kambing itu digemari banyak orang. Meski sebenarnya untuk keseharian, menu-menu itu ditawarkan oleh tempat makan yang sama. Seperti Warung Jumbo di Jl KH Mas Mansyur, Kawasan Masjid Ampel, Surabaya.
Bagi sebagian besar orang, Kawasan Ampel itu dituju untuk berziarah atau beribadah. Sebagian lainnya mendatangi area di Surabaya Utara karena tujuan wisata kuliner. Ragam pilihan makanan tersedia di sana, mulai dari kue, masakan berkuah, nasi, hingga minuman. Sebut saja Warung Jumbo Surabaya yang terletak tepat di depan RS Al Irsyad. Macam-macam nasi ala Arab dijumpai di sana, ada nasi briani, nasi kebuli, dan nasi tomat. Marak kambing yang mirip sup buntut sapi juga ada di sana, termasuk kambing oven, kambing bakar, roti maryam, gulai kambing, dan sebagainya.
Jenis nasi yang dikenal adalah nasi kebuli, sajian nasi berbumbu yang harum baunya sungguh menggugah selera. Nasi ini terasa gurih karena dimasak dengan kaldu daging kambing, susu kambing, dan minyak samin. Kismis atau irisan kurma dicampurkan untuk menambah citarasa.
“Nasi ini paling banyak dipesan pembeli,” ujar Eva, staf Warung Jumbo, Jumat (3/8). Masakan ini merupakan budaya Arab Yaman, yakni paduan Timur Tengah dan India Muslim.
Untuk memperkuat rasa, bumbu halus yang terbuat dari bawang putih, bawang merah, lada hitam, cengkeh, ketumbar, jintan, kapulaga, kayu manis, pala, dan minyak samin, ditambahkan ke dalam nasi saat dimasak. Bumbu ini tak jauh beda dengan bahan nasi briani. “Di sini, nasi briani bisa dicampur daging ikan tengiri,” kata Eva. Warnanya lebih kuning dibanding nasi kebuli karena campuran kunyit. Nasi briani dapat dimakan dengan ayam atau daging kambing. Kedua jenis nasi ini harganya Rp 10.000.
Sementara itu, bagi yang ingin berbuka dengan kuah segar, marak kambing boleh dijadikan pilihan. Daging kambing direbus dengan bawang bombay, cengkeh, pala, kayu manis, garam, kapulaga, minyak samin, dan tomat hingga empuk. Daging kambing dibiarkan melekat pada tulangnya, tetapi karena empuk mudah dilepas saat digigit. Tambahkan bumbu tumis berbahan irisan halus bawang bombay, cengkeh, pala, kayu manis, garam, kapulaga, minyak samin, potongan tomat, ketumbar, bawang putih, merica, jahe, lengkuas, kunyit, jinten, dan bawang goreng.
Agar kuah terasa segar, tambahkan perasan air jeruk nipis dan sambal. Nikmati marak kambing ini dengan nasi putih yang hangat. Rasa gulai ala Arab ini jadi mirip sop buntut. “Bumbunya lebih bening karena tidak memakai santan atau kacang hijau,” imbuh Eva. Satu porsinya seharga Rp 24.000. Berbeda dengan kambing oven atau kambing bakar yang dapat menikmati dengan merogoh kocek Rp 35.000 per porsi. Semua santapan itu bisa diakhiri dengan meneguk jus kurma yang manis dan gurih oleh whipping cream. Jus ini dibuat dengan bahan kurma segar yang manis, sehingga cocok untuk berbuka. Warung jumbo Surabaya merupakan salahsatu dari ribuan ragam kuliner khas kota pahlawan.
Read more: http://kokeykhia.blogspot.com/2012/08/warung-jumbo-surabaya-kuliner-khas.html#ixzz2CeVWm7Kr
Tidak ada komentar:
Posting Komentar